COMPLETE
Dia berlari dengan menarik mebetulkan posisi sepatunya, dengan baju yang belum sempurna dirapikan. Ada bagian yang masuk rok ada bagian lain yang keluar, kerah baju yang dibagian lain masih berdiri belum terlipat sempurna, rambut yang hanya di ikat sembarangan dan sudah pasti berantakan.
Bahkan valeria tidak memoles wajahnya dengan bedak sedikitpun. Valeria berhasil memberhentikan taksi di depannya. Bersamaan pada saat dia duduk di bangku penumpang ada seorang lelaki juga duduk disampingnya dari arah pintu lain. Bahkan mereka mengucapkan nama sekolah bersamaan ketika mereka duduk tadi. "SMA Nusa Bangsa" kata valeria, "SMA Nusantara" ucap lelaki tersebut berbarengan dengan valeria. Mereka saling berpandangan selama 5 detik karena terkejut yang dilanjutkan tatapan mengagumi satu sama lain.
Valeria mengagumi pria di depannya yang tampan, bersih dan wangi. Tapi tidak bisa dikatakan rapi karena laki-laki itu belum mengenakan dasinya. Disisi lain laki-laki tersebut mengamati valeria, gadis yang cantik meskipun dalam kondisi ugh berantakan, dia masih bisa melihat aura kecantikannya. "hey kau tidak boleh menyerobot" ucap valeria dengan tegas setelah menyadarkan lamunannya. "hey siapa yang menye-." Laki-laki tersebut belum menyelesaikan kalimatnya namun valeria telah memotong dengan ucapan yang lebih keras dan terkesan membentak "sudah jangan mengajakku berdebat, kau keluar sekarang juga, ini sangat mendesak dan aku membutuhkan taksi ini, kalau tidak akan kupukul kau ah aku juga bisa mengigit sampai berdarah" ucap valeria sambil melotot. Belum sempat laki laki tersebut menjawab tapi pak supir taksi sudah menyela "kalian bisa berdamai dan kuantar sampai tempat tujuan, sekolah kalian itu berdekatan, itu tawaran yang bagus kan ?".
semoga kalian suka
saya akan berusaha menulis lebih baik lagi kedepannya
[ COMPLETE ]
Read first 'Tomorrow Will Surely Come' - then enjoy this story!!
.
.
No matter how many times this season comes around
I swear that my love won't change
Waktu tidak pernah mempermainkanmu! Dia ( sang waktu ) hanya sedang mengujimu.
Senja itu, takdir seolah tengah mempermainkannya. Dia tak ingat, berapa lama ia hidup dalam kenangan. Berapa banyak waktu yang telah ia lewati hanya dengan menatap sosok itu melalui lembar foto.
Suara lembut itu,
Wajah polos itu,
Dia... bisa melihatnya lagi.
" Kim... Yerim! "
" Ya? "
.
.
Sequel 'Tomorrow Will Surely Come'
Enjoy this story!!! Hope you like it!!! And.......
Vote and comment-juseyo!!