Akhir dari sebuah perasaan
  • Reads 525
  • Votes 12
  • Parts 3
  • Reads 525
  • Votes 12
  • Parts 3
Complete, First published Nov 19, 2017
Aku cape!! aku cape!! aku kurang apa buat kamu lagi?! salah apa aku? ini perasaan,jangan kamu jadiin aku sebagai bahan permainan kamu doang ! mulai sekarang kamu jauhin aku ! udah gak ada kesempatan lagi buat cowo sebrengsek kamu aldo!
freya tunggu freyaa... aku mau jelasin semuanya! , udah gak ada waktu, aku dari seminggu  yang lalu sebenernya juga udah jaga perasaan kamu, tapi buat apa lagi?, mungkin kini aku lebih baik ikut dengan panji ketimbang kamu aldo.....
jadi kamu selama ini.........jadi buat apa aku,?! kamu gak usah bilang aku brengsek, aku itu pembohong! atau aku si tukang selingkuh frey! inget frey gimana kita ketemu, gimana komitmen kita? kamu lebih milih dia? yang bener lah frey! gara-gara dia itu atlet sepak bola, dan dia yang diem-diem suka kamu, lantas kamu seneng dan milih dia? aku muak! frey muak! ,eh do, lu pikir diginiin terus enak? aku udah sering kamu sakitin, kecewain, lantas harus aku bertahan diatas pelukan duri? atau aku harus pergi mencari cerita aku yang baru do? aku sayang kamu do!! tapi aku udah gak sanggup akan sifat kamu! dan aku juga gak bisa nolak dia , dia tiba-tiba dateng ke rumah aku do, dia nembak aku , mana mungkin aku harus nolak dia, mana mungkin!!.
ahhh!!!! frey terus hubungan kita kaya apa sekarang?! jawab! frey jawab!!.....
All Rights Reserved
Sign up to add Akhir dari sebuah perasaan to your library and receive updates
or
#533putihabu
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
My Dangerous Junior cover
Hypomone {ὑπο�μονή} || cover
Kaesar cover
FIX YOU cover
I'm the Protagonist cover
I'm Alexa cover
THEORUZ cover
AV cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan