Story cover for 10 Waktu by dhealagidhealagi
10 Waktu
  • WpView
    Reads 1,911
  • WpVote
    Votes 60
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 1,911
  • WpVote
    Votes 60
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Nov 22, 2017
Ini tentang aku, Kayla.

Ini tentang aku, masa kecilku yang pahit.

Ini tentang aku, Kayla. Seorang gadis kecil yang tak pernah merasakan indahnya masa kecil layaknya anak-anak pada umumnya.

Namun, seorang lelaki kecil datang menyelamatkan hidupku, membawaku ke tempat yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Membawaku ke dunia yang tak pernah kupijaki sebelumnya.

Lelaki itu bukanlah seorang Pangeran yang menyelamatkan Cinderella dan sepatu kacanya dari kekejaman ibu tiri, bukan. Dia hanyalah seorang lelaki kecil sederhana yang 'mungkin' telah menyelamatkanku dari 'sedikit' serangan nenek sihir.

Sewaktu kecil, apakah kamu pernah bermain, tertawa lepas dan bebas bersama teman-teman seusiamu? Jika ya, selamat! Kamu adalah orang yang begitu beruntung.

Berbeda denganku.




Copyright©2017-All Rights Reserved by Dhea Aztezza
All Rights Reserved
Sign up to add 10 Waktu to your library and receive updates
or
#10bermain
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Hujan dan Sebuket Dandelion cover
My Heart cover
ALONENESS cover
DIFRAKSI cover
AMERTA : The Last Embrace cover
BINA cover
When Love is Breaking cover
ANANDITASWARA [TERBIT] cover
Tanpa Rasa (TAHAP REVISI)  cover
Kembar Berbeda || Haechan [TERBIT] cover

Hujan dan Sebuket Dandelion

6 parts Ongoing

Ini tentang keluarga. Juga tentang hujan yang indah. Seperti halnya Naradra Carolina Abastra. Penyuka kaos oversize juga celana training yang sedikit kepanjangan. Gadis biasa-biasa saja dengan rambut panjangnya yang tergerai bebas. Ketika rintik-rintik hujan saling berjatuhan hingga berubah deras. Dia selalu ada untuk melihatnya menyambut bumi. Menciptakan suara melodi yang indah, dibalik awan gelap. Begitu juga dengan bunga dandelion, indah dengan caranya sendiri. Terbang bebas tanpa takut terlihat berbeda. Karena itu Nara suka dengan keduanya. Namun kekakuannya hanya satu, yakni seorang Damantara Gusti Pangestu. Lelaki dengan rambut kecoklatan dan kacamata bulat yang bertengger sempurna menghiasi wajahnya. Bukan laki-laki culun juga berandal. Gusti selalu berhasil menjungkir balikkan hatinya. Dengan mata hitamnya yang memikat. Sayangnya, dia bergerak untuk sebuah rahasia kelam. Namun, jika waktu terus mengikis rahasia yang selama ini mereka tutup. Apakah Tuhan masih memberi kesempatan untuk bersama? Atau justru mereka sendiri yang akan pergi, meninggalkan jejak yang kian dalam? __________________________________________________ Gusti menghela napas. "Mau tau sesuatu?" matanya menatapku begitu serius. "Sesuatu?" Laki-laki itu mengangguk. "Tentang semua ini, yang mungkin buat lo risi?"