Mendapatkan suami yang cuek, dingin dan sadis membuat Nafisa harus mempunyai stok sabar yang banyak. Ia telah berjanji pada dirinya jika ia akan merubah suami jahatnya itu. Tidak! Suaminya tidak jahat, sampai saat ini ia mempercayai hal itu. Semua orang memiliki kesempatan untuk berubah. Nafisa yakin suaminya pun akan berubah. Sanggupkah Nafisa membuat suaminya berubah? Setidaknya melihatnya sebagai seorang istri?