SUDAH DITERBITKAN... "Aku tidak pernah menerima penolakan!"ujar evan dengan tegas, hingga membuat zahra menghentikan langkahnya yang baru saja menjauh 2 langkah dari meja evan."tinggalkan kekasihmu, atau dia yang akan meninggalkanmu untuk selamanya...alias MATI!" Zahra membalikan badannya dan menatap evan tak percaya, zahra hanya bisa diam tanpa bisa berkata apa-apa lagi. Dirinya kehabisan kata-kata. Evan tersenyum melihat reaksi terkejut zahra."kau tidak punya pilihan lain selain meninggalkannya dan menjadi milikku! Atau kau akan melihat jasad tunanganmu tanpa tangan dan kaki besok pagi..." ***** "Apa kau pikir ini semua mau ku? Semua ini terjadi juga karnammu! Kau yang memintaku menemuinya! Jadi kau harus bertanggung jawab atta!"ujar zahra marah dan tanpa sadar semua keluh kesahnya dilampiaskan kearah anatta."radit pergi meninggalkanku! Dan keluargaku telah mengusirku atta! Itu juga karnamu! Aku melakukan itu demi keselamatanmu! Apa kau tidak memikirkan itu! Hidupku hancur KARNA MU ATTA! DEMI MENYELAMATKAN KARIRMU! AKU HARUS MENGORBANKAN HIDUPKU ATTA!" Anatta terdiam terpaku mendengar semua makian zahra yang memang ada benarnya. Anatta menghapus air matanya dengan tangan kirinya lalu menatap zahra yang tengah mengatur napasnya sambil meredakan amarahnya. "Aku tahu...semua ini terjadi memang karnaku ara...hiks...lalu apa yang harus aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku?"ujar anatta sambil sesegukan. Zahra menatap anatta cukup lama."kau...kau harus menikah dengan evan..." "Apa?"pekik anatta tak percaya, apa semua luka ini belum cukup untuknya? Hingga zahra tega melakukan semua ini kepadanya.