Papaku meninggalkanku sejak umur delapan tahun. Dia lebih memilih perempuan yang ia cintai sebelum dijodohkan dengan mamaku. Mama sudah memawarkan diri untuk dipoligami. Tapi Papa lebih memilih hidup baru bersama perempuan itu yang tengah mengandung anak papa. Kalau dia berjuang sangat keras untuk calon anaknya bersama perempuan bernama Sania, lalu apa aku yang juga anaknya ini tidak pantas dipertahankan? Apa aku setragis itu? Tidak ada artinya dimata papaku? Ini kisahku. Kisah anak yang memiliki dendam dan sakit hati yang menumpuk. But, I'm Fine