Pada pagi yang cerah aku pergi berangkat sekolah.sesampainya di sekolah aku pun mengucapkan salam."assalamualaikum temen-temen..."kataku tersenyum..."waalaikum salam risma.."jawab temen temen .aku ,nia,silvi,shella,dan jessy sedang asyik mengobroll..tiba tiba bell sekolah berbunyi.."kriiingg....kriiingg.." aku,nia,silvi,shella,dan jessy pun segera kemeja masing masing.setelah bell berbunyi bu Salwa pun datang"selamat pagi anak anak.."ucap bu Salwa"pagi buu..."jawab anak anak."anak anak anak sekrang kita tidak belajar.."kata bu Salwa dengan nada rendah "memangnya mengapa bu??..tanya ku "karena ibu ada rapat sekolah dan kata kepala sekolah bu Neni anak anak SDN NUSANTARA 1 tidak belajar melainkan membersihkan sekolah.semua murid ada 32 jadi kita bagi 4 kelompok kelompok risma ADI,NIA,SHELLA,GABRELIYA,JESSY,DAN CLARA"tunjuk bu Salwa.kebetulan kami disuruh bu Salwa membersihkan perpustakaan.
DIPERPUSTAKAAN
kami bekerja sama dan gotong royong.setelah semua selesai aku menemukan sebuah diary.diary itu sepertinya sudah lama ,aku penasaran dan aku pun membuka diary tersebut.dan alhasil tidak ada apa-apa buku diary itu kosong lantas aku mengambilnya aku membawanya kerumah
DIRUMAH
setelah membawa diary itu perasaanku tidak enak dan yang benar saja,banyak kejadian aneh seperti pulpen jatuh sendiri,buku menghilang,dan buku diary itu terisi penuh tanpa ada orang yang mengisinya ,aku pun langsum bilang pada ayah dan bunda agar mereka memanggil pak Kyai.
pak Kyia pun datang "ada apa kalian memanggilku??ada yang bisa aku bantu?"tanya pak Kyai"iya pak Kyiai,setelah aku membawa buku dary kuno tersebut banyak kejadian aneh".pak Kyai pun mengecek diary tersebut dan yang benar saja ,ada yang menempel pada diary tersebut bukan benda melainkan sesosok arwah kata pak Kyai dia bernama Julia. Julia adalah pemilik diary tersebut.Julia meninggal akibat dibunuh oleh gurunya sendiri.setelah mendengar penjelasan pak Kiyai aku,ayah,bunda,dan pak Kyai lang sung membakar buku diary tersebut.
Bagaimana perasaanmu, jika seorang teman lama memberi pesan padamu? Pasti kamu akan merasa senang sekali, bukan? Namun, bagaimana jika teman lama itu memberi pesan dengan cara yang berbeda? Apakah kamu akan tetap merasa, senang?
Lalu, bagaimana caramu menjelaskan mengenai pesan tersebut terhadap orang-orang yang ada di sekitarmu? Akankah, kamu mengatakannya dengan jujur?
Ini adalah kisah tentang aku yang menerima pesan dari teman lama, dengan cara yang tak biasa.