What So Maybe?

November 2017

Nisa. Gadis remaja yang sebulan lalu telah genap 17 tahun. Memang kalimat "Kids Zaman Now" bisa dibilang sangat melekat pada dirinya yang jelas ia anak muda yang menikmati zaman sekarang bukan zaman penjajahan yang dialami pahlawan terdahulu.

Hidup Nisa memang sangat Klise. Mungkin kalau ia menulis diary isinya sama semua. Ia hanya mengenal 2 dunia yaitu dunia rumah dan dunia sekolah. Hanya itu. tapi, semua itu dihempaskan kasar olehnya bahwa hidupnya sekarang bukan hanya warna monocrome atau selebar daun kelor saja.

Kini ia tidak boleh mengelak bahwa ia harus berhadapan dengan situasi yang sama sekali tidak ia inginkan. Mengenal namanya DUNIA BARU. Dimana disaat ia harus mengalah demi seseorang yang ia cintai. Dimana disaat ia harus merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Dimana disaat ia harus menyembunyikan degupan kencang jantungnya setiap bertemu dengannya. Dimana disaat ia harus menutup matanya bahwa ini hanya mimpi. Mimpi buruk.

"Nisa? Apa kamu dengar aku" suara itu. yah suara Reihan. Laki-laki yang bahkan tak pernah melihat perasaan Nisa kepadanya

"sudahlah. Berhentilah menyukainya. Bosan aku. Melihat kamu dicampakkan olehnya"

"Tidak. Aku tidak dicampakkan"

"yah. kamu terlihat seperti itu"

"terlihat seperti apa?"

"terlihat menyedihkan"

...