Another Cinderella Stories
  • Reads 285
  • Votes 34
  • Parts 6
  • Reads 285
  • Votes 34
  • Parts 6
Ongoing, First published Nov 26, 2017
Cerita ini tentang Rasa dan Maha. Tentang bukan siapa siapa yang mendapat apa apa. Tentang  pungguk yang merindukan bulan. Tentang minyak yang jatuh cinta pada air. Tentang Rasa yang tidak seberapa, menginginkan lebih dari yang Maha ada.


Ceritanya bagus kok. Coba baca aja.
Ada orang bilang, kadang yang coba coba bisa jatuh cinta!

Ceritanya juga nggak mainstream. Percaya deh. Kalo nggak percaya nanti aku kasih coklat. Gimana, udah percaya?
All Rights Reserved
Sign up to add Another Cinderella Stories to your library and receive updates
or
#24seniors
Content Guidelines
You may also like
Air Mata Elara by yukipikaa
27 parts Ongoing
"Lingkungan ini sungguh toxic, Sya. Padahal ini SMP impian ku." -Elara Lovelya Evanzha- "Aku bakal terus nemenin kamu dan aku gak mau, El. Lihat kamu punya banyak trauma bullying karena aku tahu rasanya di-bully itu gimana." -Rasya Erga Arsyaka- Cerita ini asli karangan author, jika ada kesamaan itu ketidaksengajaan dan tidak bermaksud melanggar hak cipta. Dan plagiat silahkan pergi jauh ❗⚠️ Mohon maaf karena cerita ini sedikit disertai dengan Bahasa Jawa, dan juga ada kata-kata yang kasar, mohon pengertiannya. °°° Semua orang merasa bahagia ketika ia diterima di salah satu sekolah impian, akan tetapi itu menjadi hal yang berbalik bagi seorang gadis berambut kepang yang bernama Elara. Dia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan apapun saat dia diterima di SMP impiannya, malah yang ia rasakan hanya sebuah kesengsaraan, kebohongan, penyiksaan, bahkan masa putih biru bagi Elara adalah jebakan neraka. Namun, itu berubah setidaknya 40% saat ia bertemu dengan seorang laki-laki tampan yang bernama Rasya, awalnya Elara tidak menyangka jika Rasya selalu baik dan menolongnya walaupun Rasya dikenal begitu cuek dan dingin, bahkan Rasya sering membela Elara saat gadis itu mengalami perundungan. Akankah Rasya bisa membuat Elara bertahan di dalam lingkungan penuh pembullyan yang tidak kenal ampun? °°° Semoga kalian enjoy dengan cerita ini and jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen. Dan hargai penulis dengan cara tidak menjiplak karya nya. Start: 28-9-2024 Finish: - Note: Seluruh chapter sedang direvisi dan sebagian chapter alurnya akan diubah, jadi mohon dimaklumi jika kalian menemukan komentar yang tidak sesuai dengan isi ⚠️.
You may also like
Slide 1 of 10
Diary Ayra: Cerita Cinta SMA cover
Ares✔ [Proses Revisi] cover
It HURTS cover
ARGA [Completed] cover
Me And Arza [REVISI] cover
Badai Tak Berujung [ON GOING] cover
Rama Prananta (Sudah Terbit) cover
Air Mata Elara cover
You (Under Revision) cover
Cuek Tapi Romantis [Dreame/Innovel] cover

Diary Ayra: Cerita Cinta SMA

54 parts Complete

Memang benar, masa SMA itu masa yang paling indah. Masa dimana kita mulai mengenal apa arti cinta sesungguhnya. Ayra selalu menanamkan pada pikirannya, bahwa ia tidak boleh terlalu berharap bahwa percintaannya di masa SMA akan sangat bahagia. Layaknya seperti cerita di film roman picisan dan dari cerita novel-novel koleksi miliknya yang selalu ia baca. Namun apalah daya jika ia bertemu dengan seorang cowok yang sangat mencapai standar pasangan idealnya. Pupus sudah semua yang sudah ia tanamkan pada dirinya selama ini. Dia, Heksa Albara Davendra. Satu-satunya cowok yang berhasil menerbos pintu masuk hatinya tanpa sengaja. "Ay, lo jangan gila deh. Ga baik suka sama pacar orang anjir!" sentak Nesa pada sahabat gilanya itu. Ayra memutar bola mata malas. Kalimat ini, mungkin sudah 1000 kali ia dengar dari Nesa. "Gue engga bisa! Siapa suruh hati ini letoy dan mudah baper gitu aja!" "Dia apain lo emangnya?" "Kemarin dia gangguin gue," balas Ayra senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tempo hari. Nesa melotot tak percaya. "Cuma karna itu?" "Iya." "Gila!" Ayra terlalu larut dalam bahagianya. Sampai ia melupakan satu fakta, bahwa Heksa sudah mempunyai seseorang yang sudah menetap dalam hatinya. Nadya Wahyuni. Heksa mencintai Nadya. Bukan Ayra. Heksa seperti itu, hanya karna menghargai Ayra sebagai seorang sahabat & teman kecilnya. Tidak lebih. Garis bawahi itu.