Story cover for  Anak-Anak Surga  (1) by DamayArRahmanpbsi
Anak-Anak Surga (1)
  • WpView
    Reads 97
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 97
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Nov 27, 2017
Setiap hari Asih melihat dirinya dengan pasrah namun penuh pengharapan. Di mana anak-anak yang berada di pantinya, menjadi penghibur bagi kekejaman masa lalu. Anak-anak yang malang, juga berhak mendapat cinta. Surga bukan semata tentang tempat, tetapi kebahagiaan jiwa,  hanya terlihat bagi yang berjiwa surga.
All Rights Reserved
Sign up to add Anak-Anak Surga (1) to your library and receive updates
or
#83surga
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Bunuh Saja Aku Tuhan cover
Semu cover
Dendam Dan Cinta cover
Yang Pergi, Tinggal di Dalam Aku cover
Hikayat : Tetes Embun Jatuh di atas Sajadah (Book) cover
Kitab Romancuk cover
Langkahku Sampai Istanbul cover
Sriwedari: Taman Surga cover
Luka Yang Tak Terobati [TERBIT] cover

Bunuh Saja Aku Tuhan

3 parts Ongoing

"Bunuh Saja Aku, Tuhan" Karya Kelvin A. Purnomo Bunuh Saja Aku, Tuhan bukan tentang kematian fisik. Ini adalah jeritan batin dari seseorang yang merasa hidupnya telah kehilangan makna, bukan karena ingin menyerah, tapi karena ia ingin mengakhiri bagian dari dirinya yang kalah, bagian yang takut, malu, atau merasa tak layak hidup. Ini adalah permintaan simbolik: "Bunuh bagian dari aku yang lemah, agar aku bisa membangun kembali versi diriku yang lebih jujur, lebih berani." Dalam cerita ini, Arka tidak sedang mencari jalan pintas. Ia justru sedang mencari cara untuk tetap hidup, meski dengan segala luka, kehilangan, dan kesalahan yang pernah ia buat. Dan saat ia hampir menyerah, yang ia minta dari Tuhan bukan akhir dari napas, tetapi kemampuan untuk memulai ulang. "Bunuh Saja Aku, Tuhan" bukan kisah tentang kematian, tapi tentang bertahan. Tentang keinginan untuk hidup meski tak selalu sanggup. Tentang seorang anak muda yang berusaha mengerti dunia, juga mengerti Tuhan yang kadang terasa terlalu diam.