Private Teacher (YUNJAE)
  • Reads 70,929
  • Votes 8,282
  • Parts 13
  • Reads 70,929
  • Votes 8,282
  • Parts 13
Complete, First published Nov 27, 2017
Mature
"Baiklah mari kita membuat sebuah perjanjian." 

"Perjanjian apa?"

"Jika aku bisa menaikkan nilaiku di ujian kali ini. Kau harus menjadi milikku"

"Jika aku menolak. Bagaimana?"

"Aku tidak tau apa yg bisa aku lakukan padamu. Sekarang rumahku sedang sepi. Hanya ada kau dan aku disini"
All Rights Reserved
Sign up to add Private Teacher (YUNJAE) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
SELFISH cover
Monocromatic cover
[SP] SON || Meanie cover
Say 'LOVE U' [COMPLETE] cover
Romantic Resort✔ cover
Cintanya Wonwoo cover
WAVE cover
Cuma Nikah Kan? cover
Duke's Grip cover

𝐒oerabaja, 1730

40 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.