Kyoto. Ibu kota lama, di setiap sudutnya serasa melihat pemandangan rumah-rumah di kampung halaman. Pulang. Setiap langkahnya menyusuri jalanan yang lengang adalah seperti menyusui kampung di dalam benteng Kraton. Di kedua kota lama itu, baik Kyoto maupun Jogja, waktu berjalan begitu lambat, seperti ketika kau pulang ke rumah kakek, duduk-duduk menikmati sore yang menjelang ditemani secangkir teh panas dan biscuit monde, dan senja berakhir maka terbitlah malam yang remang-remang.
Tapi semua begitu berbeda ketika ia mendapatkan sebuah kesempatan kedua untuk kembali ke tempat yang ia anggap seperti rumah dan kampung halamannya. Di Tokyo, semuanya begitu teliti dan presisi, juga mengenai kesempatan dan ketidak sengajaan, seperti rajutan pertemuan dan perpisahan. Tak terkecuali tentang cinta dan rahasia.
*
Tentang laki-laki yang dimasa muda begitu menggelora jiwanya, hingga waktu meredupkan semua itu dan mengubahnya menjadi laki-laki biasa yang membosankan tetapi dinilai baik dalam tatanan sosial tempatnya berada. Tentang perempuan yang telah lelah menopang dirinya sendiri, hingga memutuskan untuk menemukan seseorang di dalam hidupnya, berbagi cinta dan rahasia. Tentang pemuda yang telah melepaskan diri dari belenggu norma untuk menemukan keliarannya, kini mendamba satu-satunya tempat yang ingin ia sebut sebagai tempat untuk pulang.
Dan di Tokyo hari ini, ketiganya bertemu dan bersilangan jalan, mencari jalan untuk pulang, menjadi tempat untuk pulang.
[ ]
Seingatnya, Amora hanya tidur setelah menamatkan novel paling sampah dari yang pernah ia baca. Namun saat membuka mata, ia malah berada di rumah sakit dan merasuki tubuh gadis asing yang konon telah koma selama sepuluh tahun.
Amora Eleanor Sebastian adalah karakter figuran dalam novel bergenre harem yang sedang booming dimana-mana. Namanya hanya disebut satu kali saat salah satu pemeran utama pria mengungkapkan masa lalunya. Ia hanyalah putri tidur yang sampai akhir bab tidak terbangun.
Tokoh yang seharusnya tetap koma itu kini malah membuka matanya dan siap untuk satu sekolah dengan pemeran utama. Tentu Amora jadi-jadian tidak berminat untuk bergabung dalam pertunjukan tokoh fiksi tersebut. Namun, mengapa tokoh-tokoh berwatak brengsek nan bajingan ini malah terus berada di sekitarnya?
"Jauh-jauh plis, gue alergi cowok sinting."
-
start: 19-01-25