"Kamu adalah lamunan senja yang selalu aku semogakan." Tanpa dipaksa, Rere juga bisa memperlunak hatinya untuk seseorang yang selalu berhasil membuatnya tertawa. Rere mampu membuka hatinya untuk seseorang yang selalu ada untuk dia. Tapi kalau hatinya selalu dibuat cemas, apa bisa ia percaya pada janji-janji yang tidak bisa diyakini secara penuh? Bukankah janji adalah ucapan yang belum tentu kebenarannya? Rere bukan tidak yakin akan hatinya, tapi kecemasan terlalu besar untuk diabaikan. Kalau sekedar bahagia, tanpa ditanya pun ia sangat bahagia, tapi ia juga penuh khawatir. Ia penuh kegelisahan saat lelakinya tidak ada disampingnya. "Kamu tidak perlu khawatir, semua yang ada dalam kehidupan ku sudah Tuhan rencanakan sebaik dan sesempurna mungkin, berhenti khawatir. Letakkan selalu hatimu dihatiku." kalimat simpul yang sedikit mengurangi kekhawatiran Rere. Copyright ©2017 by Nurul Thamrin