Mencintaimu Dalam Diamku
  • LETTURE 2,935
  • Voti 60
  • Parti 5
  • LETTURE 2,935
  • Voti 60
  • Parti 5
In corso, pubblicata il nov 29, 2017
Berawal dari pertemuan sepasang mata elang dengan sepasang mata yang memeduhkan,, dan membuat kata-kata yang amat terang terangan,, namun semua itu hanya untuk menimbulkan kebencian..


..


Sampai pada saat nya tiba,, hingga benih-benih itu menjadi Sebuah Harapan...


#Mencintaimu Dalam Diamku
Tutti i diritti riservati
Iscriviti per aggiungere Mencintaimu Dalam Diamku alla tua libreria e ricevere aggiornamenti
oppure
Linee guida sui contenuti
Potrebbe anche piacerti
Potrebbe anche piacerti
Slide 1 of 10
Meraih Cinta Suamiku cover
Naked 🔞 cover
21+ Naughty Girl🫦 cover
(Mantan) Sugar Baby [21+] cover
Living With Berondong cover
My Hot Husband & Teacher ( 21+)  cover
Hello, KKN! cover
Di Hamili Hot Duda Mafia cover
SERA cover
Obsession cover

Meraih Cinta Suamiku

40 parti In corso

Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan. Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna. Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya. Sayangnya, semuanya sudah terlambat. "Mas Dewa, aku capek."