Nada merasakan hancur ketika orang yang ia benci sekaligus sayang berhenti bernafas "Please jangan tinggalin aku. Aku maafin kamu, aku maafin. Jangan becanda. Jangan jadiin hal ini candaan kamu" Nada menjerit histeris, memukul tubuh yang terbaring lemah tak berdaya di ranjang rumah sakit. Bukan hanya Nada yang menangis, seisi ruangan menangis mendengar kepergian Raga. Ya Raga Alfa Dirgantara berhenti bernafas Nada terisak, tubuhnya semakin bergetar "Ikhlasin. Raga udah cukup kuat selama ini. Please biarin dia pergi dengan tenang" Laras memeluk Nada, menengkan sahabatnya. Ia sama sedih. Sepupunya pergi, ia belum meminta maaf. Ia ikutan meratapi semuanya harusnya ia maafkan saja Raga. Tapi takdir berkata lain. Tuhan mengambil Raga mereka. Raga yang tuhan titipkan, tuhan ambil kembali ____ Assalamualaikum Ini cerita ke sekiannya. Dalam hal bikin cerita atau ngerangkai kata mungkin aku ga mahir dalam itu. Aku cuma mau nyalurin hobi dengan berbagai tulisan. Kadang typo kadang ga beraturan. Jd aku rasa ini cerita yang masuk akal sedikit hehe Buat pembaca, makasih lho kalau mau nyempatin buat ngebaca. Jangan ngebaca doang, sisipkan juga vote sama komennya. Jadi itu malah bikin aku semangat ngelanjutin. Makasih yaaa🍁