Aku benci anak itu, entah kenapa aku membencinya. "HEY CACAT" Teriakku. Dia hanya diam dan terus berjalan dengan tongkat kesayanganya. Semua teman-temanku tertawa penuh ejek kearahnya namun dia hanya diam. Memori masa lalu kembali mencuat ke permukaan bagaimna aku menghina, memakinya namun dia hanya tersenyum ramah padaku. Hingga aku menyadari karma itu berlaku, dan sekarang aku diposisinya. "Tobias, terima kasih telah menjadi temanku" ucapan itu terus saja berputar-putar diingatanku. Teman bukan siapa yang paling lama bersamamu, tapi teman adalah yang menerima kamu apa adanya.Todos los derechos reservados
1 parte