" bang....lu kenapa...?" tanya daru begitu melihat gue yang menghentikan pergerakan tangan ini dari menarik tali timba, mendapati pertanyaan daru tersebut, gue kembali menggerakan tangan ini untuk menarik tali timba
" kenapa sih bang..." tanya daru kembali seraya beranjak bangkit dari kursi pendek tempatnya mencuci pakaian, dan sepertinya suasana hari yang mulai beranjak gelap telah membuat daru tidak ingin untuk berlama lama lagi berada di halaman belakang
" enggak tau nih...seperti ada sesuatu yang tersangkut di ember timba ini..." mendengar jawaban gue tersebut, daru menunjukan ekspresi ketidakpercayaannya, dan kini dengan perawakan tubuhnya yang besar, daru mengambil alih tali timba yang berada di dalam genggaman tangan gue lalu menariknya secara perlahan
" itu apa bang......?" tanya daru, diantara pandangan matanya yang menatap ke dalam lubang sumur yang gelap
....blupppp...
Entah benda apa yang telah terjatuh ke dalam air di dalam sumur hingga menimbulkan suara yang menggema, tapi yang pasti seiring dengan terdengarnya suara gema tersebut, pergerakan tangan daru yang tengah menarik tali timba terlihat semakin ringan, hingga akhirnya ketika ember yang berada di ujung tali timba mencapai bibir sumur, gue dan daru hanya bisa saling berpandangan dalam benak tanya atas apa yang sebenarnya telah terjadi
" lu tadi lihat kan bang...sebenarnya yang tadi tersangkut di ember ini, benda apa ya...?" tanya daru sambil memandang ke dalam sumur
Sekelumit perbincangan kecil antara gue dan daru adalah sebuah bentuk ketidaksadaran kami dalam menangkap sebuah sinyal alam yang mencoba untuk memberikan kami sebuah jawaban atas misteri yang menyelimuti tempat tinggal kami...yaa...sebuah misteri yang akhirnya memberikan kami sebuah pelajaran bahwa ada sisi lain selain sisi kebahagian yang menyelimuti dari sebuah kata warisan
Kisah perjalanan hidup Eni Ratuloly sebagai seorang gadis asal Timur yang selalu tegar menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak terlahir sebagai perempuan cantik. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak Eni belajar bahwa kecantikan itu milik semua perempuan. Standar kecantikan bukanlah kulit putih, hidung mancung, rambut lurus, dan lain sebagainya, tapi cantik sesungguhnya adalah berada pada kualitas dan value seorang perempuan.
Cerita ini adalah perjalanan bagaimana seorang perempuan berusaha menerima dirinya sebagai dirinya sendiri dan bagaimana cara mencintai diri sendiri dengan diselingi kisah romantis anak remaja.
Mohon bantuan vote dan tentu saya butuh komentar dari pembaca. Terima kasih🙏