Pembunuhan yang sekonyong-konyong terjadi berurutan, dari mata rantai satu ke mata rantai lain. Dimulai dari Pandawa yang tertua. Pembunuh abstrak itu hanya meninggalkan teka-teki di TKP dengan seenak jidatnya, membuat Langit harus berpusing-pusing untuk memecahkannya. Dari semua pertanyaan yang ada, Langit ingin tahu apa tujuan pembunuh itu meninggalkan teka-teki di tempat pembunuhan.