"Ia sudah terbebas dari kutukan" Ujarnya dengan tatapan yang masih terpaku ke Mary. Lalu, ia menatap mataku dengan tajam. "Tenanglah, kawanku. Aku di sini sebagai penyelamat mu." Tangannya terbuka seolah ingin memelukku. Kakinya mulai mengambil langkah satu persatu. Aku merasa seperti seluruh otot di tubuhku menegang dengan kencangnya, menarik seluruh indraku untuk bekerja.