Aku melebarkan langkahku menyusuri koridor sekolah terus berlari menuju parkiran sekolah, aku masuk kedalam mobilku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi aku sudah tidak perduli lagi dengan kenderaan lain air mataku tak dapat terbendung lagi, aku tidak bisa memikirkan apa-apa lagi selain bundaku yang kini terbaring lemah di rumah sakit. Yah aku menerima sebuah telfon bahwa bundaku mengelami kecelakaan. Aku tidak bisa berfikr apa-apa lagi selain bundaku tanpa kusadari air mataku meleleh aku menangis sesugukkan. Kini ku telah sampai di rumah sakit hospital harapan bunda aku segera turun dari mobilku dan berlari menuju koridor rumah sakit aku menanyakan ruangan bundaku di rawat kepada suster setelah suster itu memberitahukan ruagannya aku segera berlari menyusuri rumah sakit. Aku melihat ayahku sedang menatap pintu icu dengan wajah yang lesuh sedangkan kak mario duduk di kursi koridor rumah sakit sambil meremas rambutnya. "Ayaaahhh..kak mario..!!teriakku menghampiri mereka. Kak mario memelukku dengan erat aku melihat matanya yang bengkak." Apa yang terjadi..?? Kenapa bisa bunda seperti ini kak..? Tanyaku kepada kak rio. Kak rio memelukku dengat erat. "Maafkan kakak ren kakak gak bisa jagain bunda maafkan kakak, kakak gak becus..!!ucap kak rio lirih.