Cita-cita, Cinta , dan Persahabatan. Tiga hal yang tak bisa digandengkan. Jika kau ingin menggapai Asa, maka lupakan sejenak tentang Cinta dan Sahabat. Jika kau ingin memiliki sahabat, maka cinta dan cita-cita akan sedikit menjaga jarak. Jika kau ingin mendapatkan cinta, maka sahabat dan cita cita akan sedikit sulit untuk kau raih.
Cakra wagey, seorang pemuda tampan, tinggi , dan maskulin yang ambisius dengan Cita-cita nya menjadi seorang perwira berbintang empat akan melakukan apapun agar terwujud impiannya. Dia tak akan peduli berapa banyak hati yang 'tak sengaja' ia sakiti untuk menggapai asanya. Namun, dibalik sikap cool dan angkuh seorang cakra juga tersimpan cinta sejuta makna , yang hanya ia dan tuhan ketahui.Mungkinkah seorang cakra jatuh cinta?
Aura Arraniry, gadis sederhana yang melankolis. Ia sama seperti Cakra yang berwibawa tinggi. Hanya saja karna sikap nya yang lebih ramah dari Cakra. Cantik, tinggi, putih , mancung adalah daya tarik bagi seorang Aura. Ia juga memiliki mental kuat untuk seorang gadis yang hatinya pernah berkali-kali 'dipatahkan' pria. Ia seringkali terjerat dalam cinta segitita dimana ia yang menjadi korban. ia juga tak bisa melawan takdir karna yang menjadi pemenang dalam kisah cinta segitinya adalah sahabat dekatnya sendiri. Dan kini, ia menemukan wajah lain di kehidupannya. Akankah ia terjerat ke dalam lubang yang sama untuk kesekian kalinya lagi?
Sandio Prasetya, lelaki yang menganggap remeh segala hal, kecuali persahabatan. Pria yang berperawakan jangkung , mancung , manis , dan sedikit gelap ini sangat menomorsatukan persahabatan diatas segala hal. ia memiliki darah bangsawan yang tinggi diantara teman-temannya, mimpinya demi seorang dokter harus ia lenyapkan karna sesuatu. Apakah sesuatu tersebut begitu berharga untuknya? dan Akankah ia mencapai targetnya di tahun 2022 nanti?
ini bukanlah sebuah cerita, tetapi ini adalah rangkaian skenario Allah yang penulis coba mengabadikan lewat tulisan. Happy Reading !
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan