"Dia bokap gue, seburuk-buruknya dia, gue masih sayang. Gue tau, perjalanan ini nggak akan mudah. Bahkan, gue nggak bisa jamin kita bakal kembali ke petak ini lagi. Jadi gue nggak bisa maksa kalian buat ikut.", jelas Fahrenheit Schalasta , terselip rasa sesal seiring terlontarnya kalimat barusan.
"Jujur gue takut, Ren. Tapi gue lebih takut lagi, liat lo sendirian ke sana. Gue ikut.", balas Celcius Ritcher.
"Sorry, gue nggak bisa ikut kalian.", timpal Reamur Ritcher, kepalanya tertunduk.
Selsie menatap bingung kembarannya, sementara Fahren mengangguk pelan.
"Gue nggak ikut kalau Fahren mukanya masih lecek gitu. Hehehe. Gue ikut gays.", sambung Amor tiba-tiba.
Fahren tersenyum, mengacak rambut gadis yang tertawa barusan.
"Gue ikut.", sela Exel, datar seperti biasanya.
Amor membentangkan tangannya lebar - lebar, berusaha merengkuh ketiga sahabatnya itu.