Kepedihan tentang kehidupan ku semakin menjalar merasuki pikiran ku saat ini, aku tak bisa lagi berpikir jernih. Ini begitu menyakitkan saat aku mengetahui orang tua yang selama ini merawat ku ternyata bukanlah orang tua kandung ku. "Nau kamu mau kemana? ayo aku antar kamu pulang" pria ini begitu gigih ingin membawa ku pulang kembali ke rumah itu, rumah yang menjadi saksi bisu aku dibesarkan dengan kebohongan. "nggak!! aku enggak mau kembali ke rumah itu, aku mohon biarkan aku pergi mencari keluarga ku" hati ku rasa remuk dan hancur saat melihat bunda menangis dan pingsan saat aku memutuskan untuk keluar selamanya. "ini bukan cara yang baik buat menyelesaikan masalah nau" "percaya sama aku, bunda dirumah lagi sakit memikirkan kamuu. jangan egois nau, mereka semua sayang sama kamu" jelasnya