⚠ [RBO] karya k-1 Follow dulu ya... Menyesal, itulah yang dirasakan seorang Nur Aisyah. Ketika dia mengetahui kebenaran tentang jati diri dari seorang Nico. Tak seharusnya pria yang telah berstatus resmi menjadi suaminya itu menyembunyikan hal besar yang membuat hatinya semakin patah. Padahal, tanpa pria itu minta, dia sudah terlebih dahulu memaafkannya. Gadis yang biasa disapa dengan nama panggilan Aisyah itu semakin terjerembab dalam lautan luka, ketika memutuskan suatu hal yang akan meleburkan kisah indah bak pelangi yang berusaha dia bangun. Begitupula dengan seorang Nico. suami dari seorang Aisyah itu harus menghadapi hal terberat dalam hidupnya. Antara menuruti dan bersikap adil setelahnya, atau mengabaikan dan membuat luka baru. Dua hal itu mengancam keselamatan bahtera rumah tangganya. Di satu sisi, seorang perempuan yang merupakan cinta pertama Nico, dia kehilangan ingatannya. Dia harus mengubur kenangan indahnya ketika ingatannya itu kembali. Namun, siapa sangka? Ketika Takdir Allah malah menyatukan mereka karena suatu sebab. Gadis bernama Nefisyah Rahmi itu harus menerima segala konsekuensi atas segala sebab dan akibat yang telah diambilnya. "Kesalahan terbesarmu adalah hadir di kehidupanku. Dan kesalahan terbesarku adalah meyakinimu dan memaafkanmu." -- Nur Aisyah -- "Kurangnya kesabaranmu dalam mencintai-Nya dan mencintaiku adalah penyesalanmu. Tak memperhatikanmu dan tak bersabar atasmu adalah penyesalanku" --Nico Ferdiasnsyah Al-Ubaidillah-- "Aku tidak keberatan. Bagaimana mungkin aku menahanmu dari tanggung jawabmu? Aku baik-baik saja. Tapi ingatlah, tak hanya dia yang menunggu kepulanganmu." -- Nefisyah Rahmi -- Aisyah berharap, bahwa pelanginya nanti bisa hadir bukan karena hujan ataupun badai. Kebahagiaannya bisa hadir bukan karena harus ada kesedihan yang mendahului karena kesalahan. Bukankah "kesahalahan adalah langkah awal belajar untuk memahami makna hidup?" - Tak perlu hujan untuk menunggu datangnya pelangi -