Follow sebelum baca yuk, untuk mengikuti ceritanya.
#645 dalam TEEN FICTION-11/3/2018
#961 dalam TEEN FICTION-9/2/2018
"Kuda poni! Dasar jelek, sinting, kutu kupret, tai lo. Maju sini, gue telen lo hidup-hidup!" teriak Joya mengerahkan semua kekesalannya. Ia bersumpah serapah tanpa berpikir mengampuni orang yang sudah membuat hidupnya sengsara.
"Nggak usah teriak-teriak, gue di sini." Suara orang tersebut berada di atas pohon dekat parkiran. Reflek, kedua gadis itu menengadah, menatap pemuda nakal yang nangkring di atas sana.
"Turun lo!" perintah Joya seraya berkacak pinggang.
"Mau apa? Mau cium gue, ya? Idih nakal." Pemuda itu malah membuat Joya semakin kesal. Ocehannya selalu saja ampuh membuat hari-hari gadis itu semakin runyam.
"Najis. Mati aja lo, pengecut!" Joya masih kesal, sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya begitu tidak terkontrol.
"Kurang banyak sih, 'kan cuma kempes, nggak sampai penyok."
Rutinitas nakalmu berujung terbiasa.
Kalo pengen tau terutama
Baca selengkapnya ya.....
(Di larang mengutip atau menjiplak sebagian/keseluruhan cerita ini tanpa izin)
"Jawab dengan jujur kenapa lo kayak gini."
"Kak Dimas mau tau alasannya?"ucap Dara menarik napasnya dalam-dalam."Karna kak Syifa suka sama Kak Dimas!."
_____
~Dara terlalu baik untuk menahan sakit demi orang yang ia sayangi.
Dan Dara terlalu jahat untuk menyakiti dirinya sendiri dan orang yang ia cintai.
Apakah ia tidak berfikir?,bagaimana perasaan orang yang ia cintai ketika berpura-pura bahagia dengan kakaknya?
Hay..ini deskripsi cerita Andara.Ide ini terus berkeliaran di otak gue buat ditumpahkan menjadi sebuah cerita.Dan akhirnya cerita ini dibuat juga,yeay.Kembali ke topik,bagi yang minat sama cerita ini silahkan baca.
~See you