Setiap rintik hujan adalah tangisku. Setiap gemuruh adalah amarah pada semesta yang sembunyi di balik awan hitamku. Aku nyaris lupa rasanya hangat, tenang, damai, dan bahagia rupanya seperti apa. Hatiku hampir benar-benar beku. Sampai senja kala itu datang, saat aku sibuk menunjuk diriku sebagai manusia terbodoh yang sedang memijaki bumi, ada yang sempat mampir sejenak. Belum lama menyapa lalu pamit kembali. Sayang, Tuhan hanya membiarkanku sekedar tahu keberadaannya. Entah siapa namanya, asalnya, sifatnya, aku tidak tahu. Meski begitu, aku kerap memanggilnya Mentari, dan semoga saja memang begitu. Karena hati kecilku bilang, dia akan datang lagi. Jadi ini jurnalku, saat hujan mampu benar-benar pergi dari singgahnya yang lama.
WAJIB BACA DESKRIPSI CERITA!!!!!
WARNING‼️
Bijak dalam membaca
Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan aktor di kehidupan nyata.
Homophobic silahkan skip
Mlpreg
Cerita ini murni buatan author sendiri
Banyak kata-kata kasar
Mengandung unsur 🔞
Gak minat sama bacaan nya silahkan skip
-xyrlza-
makasih buat para readers yang udah mau baca cerita aku ini, dan juga cerita ini murni buatan aku sendiri kalo ada unsur dari judul, latar, tokoh, dan lainnya itu tidak disengaja 🙏
Jangan lupa vote dan dukung cerita aku terus ya.......
/cerita ku yang gemfot sebelum nya sengaja aku hapus karena aku udah bingung alurnya mau gimana lagi, jadi aku ganti dengan cerita pondphu ini hehehehe thanks yang udah stay buat baca cerita ku/