Sejak kecil, aku tidak tau kalau mataku akan terus setajam ini. Awalnya aku tidak percaya "mereka", bahkan aku tidak takut ketika melihat "mereka" di usiaku yang masih kecil. . Kupikir, apa yg kulihat adalah kesalahan pada mataku. Sampai pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia, ketajaman mata ini semakin bertambah. Aku menyadarinya, tapi tetap tidak mau mengakuinya. . Kukira, di usia 17th ketajaman mata ini akan hilang begitu saja. Ternyata aku salah, hingga saat ini umurku sudah dewasa, ketajaman mata batin ini semakin menajam. Kadang ini melelahkan, tapi sekarang aku tidak mau diam saja dan mengabaikan kemampuan ini. Jika memang ini berguna untuk membantu orang lain dalam mengingatkan kepada-Nya, Ikhlaskan. Tapi jika ini merugikan dan tidak ada manfaatnya, maka hilangkan. . Tapi, ini seperti sudah permanen. Hari-hariku dipakai untuk mengupas apa hikmah dari yang kulihat ini. Di setiap interaksi, di setiap tanda-tandaNya yang diperlihatkan, aku haruslah berpegang teguh pada pedoman-Nya. Pasti dibalik apa yg kulihat dan orang lain tidak lihat, ada banyak hikmah dan pelajaran di dalamnya. . Jika terdapat kebaikan dari apa yang kau lihat, maka sampaikanlah (walau 1 ayat). Tapi, bijaklah dalam menyampaikan sesuatu yang tidak semua orang memahaminya :)
23 parts