Aku bagaikan bertemu seekor burung yang terluka. Burung dengan bersikukuh untuk tetap mencoba terbang walaupun tak bisa. Burung yang berusaha aku obatin namun tak ingin diobati. Sampai suatu saat burung itu menyerah, dia mau aku obati. Aku dengan sabar merawat dan memelihara burung itu. Setiap hari ia berkicau dan membuat senyumku mengembang, Setelah burung itu benar benar pulih, dan mungkin merasa tak memerlukan ku lagi. Burung itu pergi, terbang ke langit tanpa mengucapkan sepatah kata pun untuk berpamitan. 'say thanks' mungkin. Aku khawatir dia akan terluka lagi. Namun, sepertinya itu tak akan terjadi. Burung itu ternyata telah menemukan tempat yang membuatnya lebih merasa nyaman. aku tak bisa berkata dan berbuat apa-apa. Aku hanya bisa mengharapkan kehadirannya lagi.