HELP!
  • Reads 914
  • Votes 49
  • Parts 19
  • Reads 914
  • Votes 49
  • Parts 19
Ongoing, First published Dec 20, 2017
Saat aku melihat tatapan matanya, aku merasa dia bukanlah Saras yang aku kenal. Tatapannya beda, aku yakin itu bukan Saras. Jemariku mulai melemah, seseorang seperti memegang erat tanganku.

Aku melihat Saras. Dia sedang berlari. Aku coba berteriak tapi dia tidak mengindahkan teriakanku. Larinya semakin kencang, aku tidak bisa mengejarnya. Sebuah bayangan membuat Saras raib dari pandanganku. 

"Ayo pulang, Ras," kataku lirih ketika aku baru sadar dari pingsanku.
All Rights Reserved
Sign up to add HELP! to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
[✔] Sixth Sense cover
Panggilan Telepon Dari Kamar Mayat [SUDAH TERBIT] cover
Teror Buto Ijo cover
Pesan Terakhir cover
ALSAKI cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
BALLERINA BERDARAH cover
VAMPIR (HAECHAN HAREM) cover
INDIGO | Jungfamliy ft Beomgyu cover

Stadiun Berdarah

38 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?