Saat aku melihat tatapan matanya, aku merasa dia bukanlah Saras yang aku kenal. Tatapannya beda, aku yakin itu bukan Saras. Jemariku mulai melemah, seseorang seperti memegang erat tanganku. Aku melihat Saras. Dia sedang berlari. Aku coba berteriak tapi dia tidak mengindahkan teriakanku. Larinya semakin kencang, aku tidak bisa mengejarnya. Sebuah bayangan membuat Saras raib dari pandanganku. "Ayo pulang, Ras," kataku lirih ketika aku baru sadar dari pingsanku.جميع الحقوق محفوظة