"Jika aku sudah berlari secepat ini..
Jika aku sudah melakukan segalanya untuk menghentikanmu
Harusnya tidak akan terjadi kan?"
"Jangan seperti ini, kumohon Tuhan..
Jika kau benar-benar ada..
Jika kau mendengar doaku saat ini..
Kumohon..
Aku tidak akan meminta lebih..
Selamatkan Kiara.."
Project ini akan diangkat sebagai bentuk kepedulianku terhadap pejuang mental disorder. Dengan seizin pembaca maka penulis akan me-release project. Jika permintaan pembaca dibawah target maka, project akan segera dibatalkan dan akan segera dihapus dari Wattpad. Jadi tolong like, komen dan sharenya yah ^^
Kenapa judulnya Project 001 (Untitled) ?
Karena, cerita ini akan terbit sesuai keinginan pembaca. Jika, pembaca Komen: "Lanjutkan". Maka untuk penerbitan Chapter 1, penulis akan memberikan judul ^^. Tapi, kalo pembaca Komen "Hentikan" maka Project ini gagal dan akan segera dihapus.
Maka dari itu, kalo penasaran Komen dan share ya ^^ Terima Kasih!!
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.