Ksatria Ilalang: Sang Pendekar Pilih Tanding Yang Membumi
Jaka Someh semenjak kecil sudah menjadi yatim piatu dan tinggal menyendiri di lereng gunung Halimun. Sebelum meninggal, Almarhum ayah dan ibunya telah memberikan pendidikan agama dan akhlak yang baik, serta hidup dalam kemandirian.
Jaka Someh seorang yang ringan tangan dan senang menolong. Hatinya sangat tulus. Selain ulet dan penyabar, Jaka Someh juga adalah seorang pembelajar. Namun sifat sungkannya yang terlalu tinggi dan senang mengalah kepada orang lain di tambah lagi penampilannya yang selalu sederhana, membuat dia banyak di remehkan dan di anggap bodoh oleh orang lain. Bahkan oleh istrinya sendiri. Yang telah tega mengkhianati cinta sucinya. Jaka Someh diselingkuhi oleh istrinya sendiri yang sangat dia sayangi. Sedih, marah, kecewa namun terbelanggu oleh perasaan tulus mencintai dan menghormati. Lantas apa yang akan dia lakukan untuk menghadapi kondisi rumah tangganya yang sedang bermasalah itu?
Di sisi lain, Jaka Someh sebagai seorang pendekar silat, memiliki tuntutan untuk menjadi seorang pribadi yang keras, tegas, efektif dan efisien dalam mengambil setiap keputusan agar bisa mengalahkan musuh-musuhnya. Dengan sifatnya yang senang mengalah, menghindari konflik dan sangat menghargai nilai-nilai kehidupan, mampukan dia menjadi seorang Pendekar yang di segani oleh kawan maupun lawan-lawannya?
Hatinya yang selalu mensyukuri segala nikmat Tuhan, membuat dia bisa menerima dengan ikhlas berbagai musibah dan cobaan hidup. Jaka Someh tidak suka memamerkan diri, apalagi menyombongkan diri dengan segala kelebihan yang dimiliki. Sampai-sampai istri dan orang terdekatnya saja tidak tahu kalau Jaka Someh adalah Seorang Pendekar Misterius yang banyak dibicarakan orang-orang, dikagumi, dihormati dan di senangi karena telah mengalahkan banyak tokoh pendekar aliran hitam yang terkenal sakti dan kejam juga telah banyak menolong masyarakat yang sedang mengalami kesusahan.
