UNTUK ADA

Tanyca melayang ke masa lalunya. Mengudara hingga mual pikirannya. Meski sebenarnya ada rindu yang tak mau lagi dia rasakan.

Kisah yang ia tutup rapat selama ini akhirnya ia bongkar lagi sendiri dalam sehari. Kisah yang membuatnya berjuang untuk dianggap ada. Diobrak abrik hatinya yang telah lama tak menemukan tentram.

Berkat seseorang yang mengembalikan dirinya. Berkat orang yang sama yang menghilangkannya lagi. Ia hampa.

"Aku tidak dipaksa untuk mengenalnya, tapi hatiku ingin. Aku tidak bermaksud memasukkannya ke dalam mimpi, tapi itu terjadi. Aku pernah merasakan betapa sakitnya dibanting oleh harapan sendiri, karena itu aku tidak mau mengharapkannya, meskipun aku punya hak untuk itu. Aku mau dia yang mencita-citakan aku."

Dia terjebak oleh tekadnya, ia terperangkap oleh semua usahanya dan dia terpasung. Tak ada usaha untuk mencari pertolongan. Sebab menjadi bebas tidak akan membuatnya menjadi aman.