Persahabatan yang terjalin sejak masih kecil menjadi sebuah dinding penghalang untuk Aldi dan Naya menjalin hubungan yang lebih dari sekedar sahabat. Sama-sama takut untuk mengungkapkan isi hatinya masing-masing karena takut persahabatan yang sudah sejak dulu mereka bangun menjadi hancur. Mereka berdua hanya berani mengungkapkan perasaan lewat sebuah surat. Surat itupun hanya mereka simpan sendiri. Akankah Aldi dan Naya bisa menghancurkan dinding itu untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar sahabat? Atau membiarkan dinding itu tumbuh lebih menjulang menghalangi mereka berdua? Sebab secara lisan mereka diam, secara tulisan mereka sama-sama menyimpan perasaan.