Emily Fancy dan Negeri Peri
  • Reads 11,962
  • Votes 515
  • Parts 9
  • Reads 11,962
  • Votes 515
  • Parts 9
Ongoing, First published Dec 25, 2017
Kehidupan yang membosankan membuat Emily tidak pernah membiarkan harinya berlalu begitu saja tanpa menciptakan fantasy-fantasy hebat di kepalanya. Seringkali Ia berimajinasi sedang duduk di atas takhta kerajaan negeri atas awan, atau membayangkan dirinya yang sedang menunggangi seekor unicorn putih bersayap, menjadi putri tidur yang dibangunkan dengan sebuah ciuman pangeran tampan, atau memiliki rambut yang panjangnya menjuntai ke tanah dari atas menara. 

Tak jarang juga Emily membayangkan bahwa Ia sedang berburu penyihir bersama Gretel, atau membayangkan dirinya menjadi seorang Moana yang dengan keberaniannya berhasil menyelamatkan Pulau Motunui.

Namun, semua khayalan-hariannya itu bak mutiara plastik di tumpukan berlian saat Ia menemukan pintu masuk ke sebuah negeri peri.

~ Highest Rank #104 in Jan, 25 2018. ~
All Rights Reserved
Sign up to add Emily Fancy dan Negeri Peri to your library and receive updates
or
#524pedang
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
PEONY - Antagonist's Sex Slave cover
transmigrasi syaqil cover
KaleZa cover
kyra and sistem cover
Figuran : Change Destiny of The Antagonist (END)  cover
Transmigrasi si Bulat [END] cover
RUBY ANDROMEDA cover
A VILLAIN'S SECRET cover
Short Story 21+  cover
SENANDUNG  cover

PEONY - Antagonist's Sex Slave

37 parts Ongoing

Dalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang namanya sama dengan tokoh tersebut, hidup kembali sebagai Peony dalam novel Aggressive dan memilih untuk mati lebih awal daripada harus menjadi budak Kaisar yang ujung-ujungnya akan tetap mati juga. Hanya saja Peony takut bunuh diri sehingga yang dia lakukan adalah mengganggu Kaisar Khezar agar Kaisar marah dan langsung membunuhnya. Tapi ..., "Yang Mulia, tolong bunuh aku!" teriak Peony. "Bunuh saja aku!" "Apa kau bilang? Cium?" Kembali Khezar mendaratkan ciuman singkat di bibir Peony setelah beberapa ciuman sebelumnya. "Sudah. Mau lagi, hm?" Bukankah Kaisar Khezar benar-benar gila? @kandthinkabout