Lucky Girl [Jimin x You]
  • Reads 14,240
  • Votes 965
  • Parts 15
  • Reads 14,240
  • Votes 965
  • Parts 15
Ongoing, First published Dec 26, 2017
Notabe yeojachinggu PARK JIMIN yaitu kamu!
              Iya kamu.....

"Inget ya posisi kamu tuh masih kuliah dan jadi pelukis ceritanya"

Maaf kalo dalam cerita ini ada kesamaan dikit atau banyak karena mungkin Author lagi terispirasi aja.....

Awas banyak lobang gombal
      Hehehehe

Oh iya cerita ini juga bakal ada peran tambahan seiring cerita berlangsung,bahasa kadang bener kadang sengklek tapi bakal di jadiin 3 bahasa baku dan 3 nonbaku mungkin itu bakal terus menerus kayak begitu.

Cast utama : y/n
                       Park Jimin




Please be carefull banyak typo dimana-mana
Happy reading
Gomawo
김리야😊
All Rights Reserved
Sign up to add Lucky Girl [Jimin x You] to your library and receive updates
or
#37baperan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Rafa  cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.