"Bertemu denganmu adalah serendipity terbesar dalam hidupku" Setiap orang mempunyai takdirnya masing-masing. Ada yang ditakdirkan hidup senang dan ada juga yang ditakdirkan hidup susah. Tentu, ditakdirkan hidup susah bukanlah pilihan. Semua orang pasti menginginkan bahagia dengan cara tersendiri. Namun apa jadinya jika bahagia itu hanya bersifat sementara? Tentu, itu juga bukan pilihan. Sering manusia menjadi egois hanya karena keinginannya tak terpenuhi. Padahal Tuhan memang sudah mengatur hidup kita dan sudah merencanakan hidup kita kedepan baik itu susah maupun senang. Tak sedikit orang yang menentang takdir, termasuk aku. Aku adalah orang yang tak pernah mengharapkan dunia yang seperti ini. Bagiku dunia sangat tak ingin aku senang. Aku selalu berharap 'dia' bisa menjadi epilog bagiku. Namun sayangnya, dia hanya menjadi prolog yang terambang. Kadang-kadang aku merasa ingin menjadi sepatu. Selalu berpasangan meski ada saatnya tidak akan beriringan, namun akan selalu menjadi sepasang. Tapi jika salah satu dari mereka hilang, akan menjadi sia-sia jika hanya sebelah yang tertinggal.All Rights Reserved
1 part