[Oneshoot]
Haruno Sakura,gadis yang sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi,orang tuanya sudah meninggal dunia dan sekarang ia tinggal bersama sahabat paling baiknya yaitu Yamanaka Ino,mereka berdua tinggal disebuah rumah sederhana yang jauh dari keramaian kota.
Sakura sudah lama mencintai seseorang,begitupun orang yang dicintainya,tapi mereka harus terikat oleh cinta segitiga antara Sakura,Ino dan Sasuke.
Sakura yang tau Ino menyukai Sasuke,ia hanya bisa mengalah untuk sahabatnya itu,walaupun itu sangat berat.
Hingga ia harus meninggal dengan cara yang tragis.
Saat itu Ino sedang tidak ada di rumah,dia pergi ke luar kota untuk mengunjungi teman lamanya,dan Sakura dipaksa oleh Sasuke untuk menemaninya jalan,tapi saat dalam perjalanan pulang,Ino tiba-tiba pulang dari kota secara dadakan lalu iapun melihat Sakura dan Sasuke saling tertawa bersama,seperti layaknya seorang kekasih.
Dengan amarah yang sudah meluap luap,Inopun langsung menghampiri Sakura dan Sasuke yang berada diseberang.
Tanpa melihat-lihat kanan kiri,Ino asal menyebrang,dan itu membuat ia hampir tertabrak mobil truk yang oleng,untung saja Sakura cepat menyadarinya,iapun mendekat mendorong tubuh Ino,yang membuat Ino terjungkal ke belakang dan selamat,tapi naas dia bukanlah superhero yang menolong orang saat dalam bahaya tanpa mempertaruhkan nyawa.
Sakurapun akhirnya yang menjadi korban tabrakan dari truk yang melaju itu.Hidupnya sepertinya tak lama lagi,Sasuke yang menyadarinyapun memutuskan untuk berlari ke arah Sakura dan melihat gadis itu sudah sangat lemah dengan darah dimana mana,dengan sigap,ia menaruh kepala Sakura di pahanya,ia genggam tangan gadis tersebut kuat-kuat,pria yang sangat tangguh dan kuat itu,seketika menjadi pria yang lemah,keseharian yang dilakukannya hanyalah menangis dan menangis,ketika sang gadis telah pergi meninggalkannya
No copas copas
Disclaimer by Masashi Kishimoto
Typo bertebaran dimana mana
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.