Story cover for Perjalanan Menuju Tarim by Annisa_Zahra77218514
Perjalanan Menuju Tarim
  • WpView
    Reads 8,529
  • WpVote
    Votes 342
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 8,529
  • WpVote
    Votes 342
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Dec 31, 2017
Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarokaatuh

Catatan:
"Konflik terjadi di tengah cerita. Please, sabar ya..."

  Bismillaahirrohmaanirrohiim
Dengan izin Allah saya mencoba menulis cerita ini dengan pengetahuan dan kemampuan yang dipinjamkan Allah kepada saya. Semoga cerita ini bisa diambil manfaat barang sedikit. 

Cerita ini terinspirasi dari cerita ustadzahnya Nisa di pondok. 

Takdir memang sangat mengejutkan. Memberikanmu hal yang tidak kau inginkan. Dan mengambil darimu hal yang sangat ingin kau pertahankan.

Isi cerita

Takdir memang selalu mengejutkan. Mempertemukan dua insan yang sama sekali tidak pernah saling membayangkan. Mereka yang awalnya masih mengosongkan hati, perlahan-lahan mulai terisi. mereka mulai membuka apa yang sebelumnya ditutup rapat. 
Namun saat semuanya mulai sempurna, tiba-tiba takdir mengejutkan mereka lagi. Mereka terpisah dan sama-sama saling mencari. Berhasilkah mereka saling menemukan nantinya ?

Semoga menginspirasi
All Rights Reserved
Sign up to add Perjalanan Menuju Tarim to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
adalah TAKDIR (ongoing) cover
Ukasya & Arsyla - ( On Going ) cover
Raden Aluna cover
Luka dan Kamu [ END ]  cover
Diantara 2 Bidadari Surga [ On Going ] cover
SAHABAT KAKAK KU ADALAH JODOH KU ~ Mimpi Indah ~ (Bersambung)  cover
CINTANYA GUS DINGIN [HIATUS] cover
Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI] cover
Muallaq (End) cover

adalah TAKDIR (ongoing)

15 parts Complete

Nazra Afida Sabira, gadis yatim piatu tidak memiliki sanak keluarga hidup menumpang pada sahabat orang tuanya. Diusianya yang baru 20 tahun, gadis bermata bulat itu menikah bukan karena keinginannya. Namun tak butuh waktu lama tanpa disadari cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Tentunya karena dia telah menerima takdirnya maka ia harus mencintai yang sudah menjadi suaminya itu. Apakah Nazra salah mencintai suaminya dari tampang? namun tentu saja tidak hanya dari fisik yang ia sukai, ia mencintai suaminya juga karena ketaatannya pada Sang Illahi. Kehidupannya seperti permukaan bumi, tidak hanya melulu mulus seperti halnya samudra, banyak gundukan-gundukan yang hampir membuatnya menyerah. "Oh Allah, apabila bertemu dengannya adalah kebetulan, namun kebetulan itu adalah TAKDIR-MU maka kuatkan lah hatiku teguhkanlah hati ini agar bisa menjalaninya tanpa menyalahi Takdirku yang telah Engkau siapkan. Izinkan aku egois oh Allah, selalu mengharapkan akhir yang bahagia untuk Takdir yang ku jalani " ~Nazra A S Jika hujan adalah kesusahan dan matahari adalah kebahagian Maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat betapa indahnya pelangi warna-warni. ~selamat membaca~