"Kamu harus menjadi kekasih ku. Tapi hanya sandiwara." Ucapnya tiba-tiba. "Apa?" "Aku kan sudah menyelamatkan mu tadi di kantin. Dan aku telah mengatakan bahwa kamu adalah milik ku. Seharusnya kamu berterima kasih dengan menurut ucapan ku." Taman sekolah yang sepi ini menjadi saksi atas tembakan lelaki dingin ini secara mendadak. Perempuan yang dihadapannya hanya bisa diam mematung, untuk memikirkan kembali ucapan lelaki tampan di hadapannya.