Matahari Bulan dan Bumi
  • Reads 2,459
  • Votes 392
  • Parts 20
  • Reads 2,459
  • Votes 392
  • Parts 20
Ongoing, First published Jan 05, 2018
Tala adalah murid baru di SMA Pancasila, pindahan dari Yogyakarta. Di sekolah barunya, Tala bertemu dengan sahabat kecilnya Aisyah.

Suatu ketika Tala mengenal Alfa, murid terpopuler di SMA Pancasila karena ketampanannya. Tapi pada saat yang sama Tala juga bertemu dengan Elzan, murid paling dingin di SMA Pancasila dengan cara yang tidak disengaja.

Alfa dan Elzan adalah dua cowok dengan sifat yang sangat berbeda. Alfa bagaikan langit yang terang karena sifat ramahnya, sedangkan Elzan bagaikan langit yang gelap karena sifat dinginnya.

Pada awalnya Tala sangat takut dengan Elzan karena sifatnya dan mulai menjauhi Elzan. Tapi pada saat yang sama, Tala tau bahwa Alfa dan Elzan ternyata bersaudara tapi orang tuanya telah berpisah dengan sebab yang tak diketahuinya.

Karena rasa penasaran, Tala mulai mencari tau apa yang terjadi dengan Alfa dan Elzan di masa lalu. Pada saat yang sama Alfa dan Elzan pun mulai menyukai Tala. Sedangkan Tala selalu dihasut teman-temannya lebih baik dekat dengan Alfa dan mulai menjauhi Elzan.

Alfa, Elzan dan Tala bagaikan Matahari, bulan dan bumi bagi teman-teman Tala. Karena Tala (bumi) selalu ada untuk 
Alfa (matahari) dan Elzan (bulan). Tetapi pada akhirnya Tala harus memilih antara matahari atau bulan?
All Rights Reserved
Sign up to add Matahari Bulan dan Bumi to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
VIENNO LAKARSYA cover
FIX YOU cover
 ARGALA cover
Lauhul Mahfudz  cover
ARGA : LIMERENCE cover
I'm Alexa cover
Kilian [END] cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Kaesar cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan