"Kamu masih milik-ku! Tidak akan ada yang bisa mencuri kristal berharga milik-ku, sepercik apapun itu tetap milik-ku!" Ucap nya dengan rahang sedikit mengetat, hidung nya kembang kempis, dada bidang ber-ototnya naik turun lantaran ritme nafas yang tidak bisa di atur karena emosinya meledak. Tiga kali sudah ia menyebutkan kata 'milik-ku' pada wanita itu Sayangnya, semua itu hanya ucapan layaknya abu yang ber-terbangan. Ucapan itu tidak akan bisa meluluhkan hati seorang Racinta Anatasia.