Undercover Masternim
  • Reads 1,397
  • Votes 57
  • Parts 1
  • Reads 1,397
  • Votes 57
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 08, 2018
Namanya Jisoo, lengkapnya Kim Jisoo. Usia pertengahan 20 tahun, namun masih terlihat seperti anak kuliahan. Ibu Rumah Tangga sejati, yang mendedikasikan seluruh hidup dan bakti kepada Suami tercinta. 

Di dalam rumah, dia hanyalah istri yang suka memakai daster dan memasak makanan favorit Suaminya, Seok Jin. Siapa sangka, begitu menginjakkan kaki ke dunia luar, dialah sang Masternim sejati.

Ketika semua rahasia terbesarnya diketahui oleh sang Suami, rumah tangganya menjadi taruhan.

"Sekarang kamu pilih, aku Suami kamu yang selalu ada di samping kamu, atau idola kamu yang bahkan kamu puja sampai mati, dia tidak pernah tahu kalo kamu itu ada,"

Jisoo terdiam, tak bisa menjawab. Begini ya rasanya 'makan' buah-tak nyata, Simalakama?
All Rights Reserved
Table of contents

1 part

Sign up to add Undercover Masternim to your library and receive updates
or
#4masternim
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
Kesayangan Bunda cover
Fiction -sungjake✔ cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
BABY CHANIE cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.