Hening. suasana lenggang sekitar menyisakan deburan ombak yang menerpa dinding cadas berbeda dengan pikirannya yang berkecamuk memikirkan semua teka teki yang Nara alami Angin berhembus menerpa wajah, menerbangkan anak rambut, dingin menusuk tulang namun logikanya memaksa terus untuk memikirkan Seketika Nara tertawa pelan, menertawakan dirinya yang bisa semenyedihkan ini tanpa sepengetahuannya, tak jauh darinya, berdiri salah satu orang yang selalu meyudutkannya "maafkan aku yang pengecut ini...."