Bagi Nara, Raka adalah rumahnya untuk pulang, keluh yang harus ia bagi dan kesah yang harus ia ungkapkan. Bagi Raka, Nara tidak lebih dari sebuah opsi, tempat bersandar ketika lelah, dan mainan ketika bosan. Nara terlalu fokus mengejar Raka, tanpa menyadari ada yang selalu sejajar dengannya. Raka terlalu naif untuk keluar dari masa lalunya, tanpa menyadari ada hati yang siap menerimanya.All Rights Reserved