Cerita Fiksi
Sebaik-baik bacaan tetap Al-Qur'an
Ayat Al-Qur'an, hadits, atau perkataan para ulama dalam cerita ini dikutip dari ceramah asatidz sunnah dan website Rumaysho.com, muslim.or.id, muslimah.or.id, muslimafiyah.com, almanhaj.or.id, dll, insyaAllah.
========
Manusia mulai gencar mendaur ulang sampah. Selain memberi nilai tambah, mendaur ulang sampah juga dapat menyelamatkan bumi.
Tapi, mungkinkah hati juga bisa didaur ulang? Apa yang akan bisa diselamatkan?
Baca dan kalian akan jatuh cinta pada cerita ini!
Percaya? Jangan! Itu hanya bujuk rayu semata.
Tapi mampir dulu aja, siapa tau jatuh cinta beneran, kan, hehe.
"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati" (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Dewa mulai merasa bosan dengan kehidupan pernikahannya bersama Kania. Semua sangat flat. Tidak ada yang spesial menurut lelaki itu. Baginya Kania hanya sebatas pelengkap status, tak lebih untuk saat ini. Dua tahun menjalani biduk rumah tangga, Dewa yang mapan dan punya pergaulan luas sebagai seorang pebisnis andal, mengharapkan sesuatu yang bisa dibanggakan dari Kania. Namun semua hampa. Dewa merasa Kania semakin lama semakin tidak menghargainya. Kania yang dulu di mata lelaki itu bak Dewi tercantik, kini yang terlihat Kania tak ubahnya seperti itik buruk rupa. Keadaan diperparah oleh kondisi Kania yang dua kali gagal memberikan keturunan pada Dewa. Dianggap tidak becus karena dua kali keguguran. Dewa yang marah lepas kendali dan menjatuhkan talak bagi Kania.
Sementara Kania merasa Dewa hanya sedang dikekang emosi sesaat. Dia ingin tetap berada di sisi lelaki itu, walau tidak mudah, meski banyak aral. Kania akan mulai menebalkan kuping, berjuang dengan sisa serpihan hati yang nyaris hancur. Demi bisa bertahan di sisi Dewangga, Kania mengatur perjanjian yang harus disepakati andai Dewa ngotot ingin berpisah.
Sampai satu keadaan menguak semua kenyataan yang selama ini dipaksa hilang dari Kania. Dewangga sengaja bersikap tak adil dengannya karena suatu hal. Kania murka. Rasa cinta hadir bersamaan dengan benci, hingga Kania putuskan hengkang dari sisi Dewangga.