"Aku sayang kamu." "Aku sayang aku, juga." "Kok gitu?" Tanyanya heran, raut wajah Nugi terlihat kecewa. "Iya." Jawabku tersenyum, malu. "Kenapa? Apa yang lebih spesial daripada menyangi orang yang sama?" Tanyaku kemudian. Aku menyangi diriku sendiri, diriku yang menyayanginya. Menyayangi Nugi, bagian dari diriku 2013 lalu. Penutup masa putih abu abu, dengan kisahku, kisah Nugi, kisah kita. WARNING! JANGAN MEMANGGILNYA NUGI, BIAR AKU SATU SATUNYA. ITU SPESIAL BUATKU, BUATNYA JUGA. JANGAN DIGANGGU.