"He showed equivocal actions." "I heard her nagging voice." Diara pernah berbuat satu kali kesalahan. Tidur bersama kakak dari kekasihnya. Karena satu kesalahan, orang-orang menatapnya hina. Untuk satu kesalahan, lima tahun tidak cukup menebus dosa. Raihan pernah menyediakan pundak untuk duka kekasih adiknya. Lalu dia terbangun tanpa helai benang menutupi badan di sisi kekasih adiknya. Sebab satu kebaikan, orang-orang menganggapnya berengsek. Untuk satu kebaikan, tidak selalu berakhir pahala. Sejak itu, kesalahan mengawali kebahagiaan fana. Sejak itu, kebaikan serasa pintu neraka. Dari situ, terbentuk kisah Diara dan Raihan. Bersama tanpa rasa. Berjalan tanpa arah. Bagaimana mereka menata dunia tanpa cinta?