Mereka memberi afeksi dengan total, tak tanggung-tanggung, tak ada sisa barang sepercik untuk sekadar jaga-jaga kalau sang penerima tak bisa lagi coba terima, atau menerima dalam kelesapan. Lalu mereka kepayahan, bahkan tatkala untaian kata beterbangan pada udara di sekitar mereka. "Relakan sesuatu yang sudah hilang, merasa cukup pada apa yang masih tinggal, dan biarkan saja limpahan afeksi terus mengalir tanpa tahu diri." Mereka tetap payah untuk susun kepingan hati yang hancur sebab harap-harap pada leburnya dia yang mustahil terima perbaikan. Copyright©2019 by Penazora Picture by Pinterest
14 parts