Harry dan Niall dengan tangan dan kaki terikat dan muka penuh darah dan luka duduk di gudang redup. Dua wanita yang sudah sangat terkenal dengan kejahatannya hanya berkacak pinggang dan tersenyum penuh kemenangan di hadapan mereka.
" Mengapa, mengapa kalian mau menyiksa kami?" Tanya Harry dengan suara yang lemas dan berat nya
" Kau bilang mengapa? Humm?" Tanya cara mengitari dua orang terduduk lemas itu. Kemudian Cara berhenti di depan Harry dan menaikkan dagunya. " Kau kan masih hidup, sedangkan tiga temanmu yang lainnya sudah mati. Jadi, tutup mulutlah disitu" Cara mendorong kepala harry sehingga kepalanya terdorong ke belakang
" Kami sangat lapar." Niall berusaha untuk melepaskan ikatan tangannya di belakang kursinya
" O-ow.. Kami lupa. Katanya kau sangat suka nandos ya? Sayangnya nandos tidak ada di sini." Cara menampakkan muka sedih. " Kau lupa ya? Kalau kau sangat lapar maka semakin cepat kau mati!" lanjut barbara menampar Niall
" KAU SANGAT KEJAM!" Teriak niall marah dengan nafas terengah-engah.
Cara dan Barbara saling melirik, lalu tertawa. Kemudian Barbara mendekatkan wajahnya ke wajah Niall." Ya, memang kami kejam. SANGAT KEJAM" Barbara tersenyum licik mengatakan itu. Niall meludahi wajah Barbara " Kau pantas mendapatkan itu"