Untuk Apa Kau Kembali
  • Reads 38
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 38
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 16, 2018
Saat itu aku harus terpaksa pergi dari hadapannya dan meninggalkan tempat dimana tempat itu aku mengatakan kata Cinta kepada Rina, banyak kenangan aku lewatkan bersamanya tapi aku sadar satuhal, kamu tidak akan pernah bisa menyayangiku dengan tulus dan akupun dengan menjatuhkan air mata saat meninggalkankannya ditempt itu, tapi aku rela sakit hati dan menahan Cintaku, demi kebaikannya, aku menolaknya karena aku ingin dia dewasa dan biarlah aku menjadi pelajaran bagi hidupnya, bahwa jangan kau sia-siakan orang yang telah memperjuangkanmu, dan yang tulus mencintaimu.
All Rights Reserved
Sign up to add Untuk Apa Kau Kembali to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Meraih Cinta Suamiku cover
(Mantan) Sugar Baby [21+] cover
Naked 🔞 cover
digilir Adik ipar Sendiri  cover
Di Hamili Hot Duda Mafia cover
Living With Berondong cover
Lingsir cover
Obsession cover
SERA cover
Hello, KKN! cover

Meraih Cinta Suamiku

41 parts Ongoing

Menikah karena dijodohkan dengan seorang yang dari segala sisi sempurna Arina mengira jika dirinya akan bahagia bersama dengan pilihan orangtuanya, tapi rupanya hidup tidak berjalan seperti yang Arina inginkan. Sadewa Natareja, pria yang masuk ke dalam jajaran anggota dewan rakyat paling muda ini nyatanya tidak bisa menjadikan Arina sebagai seorang istri yang seutuhnya. Pengorbanan Arina menerimanya yang berstatus duda dan merawat anaknya yang berusia kurang dari satu tahun nyatanya tidak bisa membuat Dewa mencintai Arina seperti dirinya mencintai istri pertamanya, Husna. Dimata Dewa, Arina tidak lebih dari seorang wanita yang dipilihkan ibunya untuk menjadi teman dibawah atap yang sama dan sosok yang menjadi ibu untuk putra kesayangannya sebaik apapun Arina berusaha menjadi istri yang baik untuknya. Semua hal yang dilakukan Arina serasa tidak berarti sama sekali sampai akhirnya Arina lelah sendiri, meraih cinta suaminya nyatanya hal yang mustahil bagi Arina. Perlahan, Arina menjauh membangun benteng tinggi yang membuat Dewa tersadar betapa seharusnya dia bersyukur memiliki Arina dalam hidupnya. Sayangnya, semuanya sudah terlambat. "Mas Dewa, aku capek."